Bagi warga lanjut usia yang penglihatannya sudah
menurun dan tidak punya uang untuk membeli kacamata, mereka bisa
mendapatkan kacamata secara gratis. Mereka cukup mendatangi meja yang
telah disediakan dan mencoba kacamata yang sesuai dengan kondisi
penglihatan mereka, tentunya setelah mendapat kertas rujukan dari dokter
di tenda kesehatan.
Warga penyandang disabilitas juga tidak mau
ketinggalan. Dengan bersemangat beberapa penyandang disabilitas, yang
jalannya dibantu tongkat, menghampiri meja bertuliskan bantuan kaki
palsu.
Di meja tersebut mereka terlebih dahulu harus mengisi
sebuah formulir yang telah disediakan panitia. Selanjutnya mereka
tinggal duduk menunggu giliran dipanggil untuk diukur kakinya agar bisa
dibuatkan kaki palsu.
Tercatat sebanyak 17 penyandang disabilitas yang
mendapat bantuan pembuatan kaki palsu. Selain itu, seorang tuna netra
juga terlihat di lokasi ekspedisi kemanusiaan Kemensos di Kabupaten
Muara Bungo, Jambi.
Dalam
program ekspedisi kemanusiaan tahun 2014 di Provinsi Jambi ini
Kementerian Sosial telah menyalurkan sejumlah bantuan. Untuk bidang
pemberdayaan sosial dan penanggulangan kemiskinan, total bantuan yang
diberikan senilai Rp 415.709.300. Adapun bantuannya berupa sembako, kain
panjang, sarung, dan pakaian sebanyak 60 paket senilai Rp 50 juta dan
mobil LK3 satu unit senilai Rp 365.709.300.
Untuk bidang perlindungan dan jaminan sosial, bantuan
yang diberikan berupa satu unit mobil RTU senilai Rp 372.500.000, satu
unit mobil truck senilai Rp 295.150.000, dan dana untuk keserasian
sosial di lima lokasi senilai 545.000.000. Total bantuannya senilai Rp
1.212.650.000.
Sementara untuk bidang rehabilitasi sosial total
bantuan yang diberikan Kemensos senilai Rp 5.711.600.000. Jenis
bantuannya berupa program kesejahteraan sosial anak (PKSA) senilai Rp
1.738.000.000, bantuan kebutuhan lanjut usia senilai Rp 10 juta, aslut
Rp 1.440.000.000, dan bantuan untuk orang dengan kecacatan berat senilai
Rp 2.523.600.000.
Tidak hanya itu, Kementerian Sosial juga memberikan
bantuan usaha ekonomi produktif (UEP) yang dananya diambil dari dana
dekonsentrasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk
sejumlah kabupaten di Provinsi Jambi. Rinciannya adalah masing-masing Rp
600 juta untuk program penanggulangan kemiskinan pedesaan tahun 2014
bagi 30 kelompok usaha bersama (Kube) yang ada di Kabupaten Muaro Jambi,
Kabupaten Merangin, dan Kabupaten Kerinci. Selain itu, masing-masing Rp
300 juta untuk program penanggulangan kemiskinan perkotaan tahun 2014
bagi 15 Kube di Kabupaten Merangin dan Kota Sungai Penuh.
Dalam acara tersebut Kementerian Sosial sekaligus
menyerahkan DIPA Program Kesejahteraan Sosial Provinsi Jambi tahun 2014
melalui dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan dengan total nilai Rp
18.421.766.000. Adapun jumlah bantuan sosial Kementerian Sosial yang
ditujukan kepada para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di
Provinsi Jambi mencapai Rp 5.856.157.000.
"Tiap daerah memiliki kekhasan tersendiri. Untuk
Jambi, permasalahan sosial yang ada terkait komunitas adat terpencil
(KAT). Di sinilah peran Kementerian Sosial, yakni bagaimana membuka
akses terhadap layanan sosial bagi warga KAT. Kami sediakanlah perumahan
yang layak bagi mereka. Dengan terbukanya akses layanan sosial bagi
warga KAT itu, diharapkan kesenjangan antara warga KAT dengan warga
masyarakat lain bisa semakin diperkecil," ujar Makmur Sunusi, staf
khusus menteri sosial bidang integrasi sosial yang hadir mewakili
menteri sosial dalam acara ekspedisi kemanusiaan di Muara Bungo,
Jambi.***(Tira/Lestarai)
0 komentar:
Posting Komentar